Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu yang pernah singgah lantas pergi berlalu tanpa alasan. Terimakasih karena telah mengajarkanku arti kesabaran. Bersabar untuk memaafkan kesalahan orang lain meski aku berkuasa membalasnya.

Teruntuk kamu yang pernah hadir walau hanya sesaat. Terimakasih karena sudah meninggalkan serpihan luka. Luka tak berdarah yang begitu sakit awalnya, namun perlahan menjadi penguat hati yang seringkali rapuh oleh harapan yang tak semestinya.

Teruntuk kamu yang pernah datang dan menjanjikan indahnya pernikahan. Terimakasih karena telah meyadarkanku bahwa cinta tak harus memiliki. Persoalan cinta memang terlalu penting untuk diserahkan pada takdir. Tapi, sekuat apa pun kamu mempertahankannya, tak akan mampu melawan takdir.

Engkau mengajarkanku bahwa merelakan adalah pilihan terbaik untuk sesuatu yang belum tentu menjadi milikku.
Engkau mengajarkanku bahwa lebih baik memasrahkan kehendakNya, bukan memaksakan kehendak.
Engkau mengajarkan bahwa merelakan itu lebih baik daripada harus melupakan. Karena setiap orang yang pernah singgah dihati memiliki kesan tersendiri yang tak akan pernah terlupakan. 

Bagaimana pun juga masa lalu itu bukan untuk dilupakan. Apalagi melupakan orangnya, momennya, rasa sakitnya, itu akan susah sekali, meskipun perasaan cintanya sudah hilang. Semakin kamu berusaha "melupakan", berarti kamu juga mencoba "mengingat" kembali apa yang akan kamu lupakan tersebut. Saat kamu berniat untuk "lupa", saat itu juga sebenarnya kamu sedang mencoba "mengingat kembali". Semakin diniatkan, semakin diusahakan untuk lupa, semakin kamu akan ingat, semakin kamu akan kesulitan melupakannya.

So how?
Terima, syukuri, maafkan, lepaskan, melangkah ke depan! Get ready to move up.
Merelakan dan berserah padaNya itulah keputusan terbaik. Allah tau sosok yang baik sebagai pendampingmu. Ikhlaskan, katakan padaNya "Tolong atur hidupku. Aku serahkan hidupku, rezekiku, jodohku dan matiku ditanganMu".

Komentar

Postingan Populer