Tentang Kamu


Tentang Kamu, dikemas sangat apik melalui gambaran tokoh Sri Ningsih, gadis kecil yang dikutuk. Dia adalah sosok wanita kuat yang sanggup memeluk semua rasa sakit. Tapi, ia bukan wanita super.

Adalah Zaman Zulkarnaen, mahasiswa asal Indonesia yang ditunjuk oleh firma hukum Thompson& Co untuk menyelesaikan settlement wasiat Sri Ningsih yang meninggal di salah satu panti jompo Paris. Mencengangkan, dia meninggalkan warisan dengan nilai fantastis, satu miliar poundsterling. Dari situlah Zaman menelusuri rekam jejak kehidupan Sri Ningsih yang terangkum dalam beberapa juz.

Tentang Sri Ningsih, anak yang dikutuk. Lima tahun dia diperlakukan buruk oleh ibu tirinya, di detik terakhir, dia justru membalasnya dengan rela mati demi menyelamatkannya. Inilah juz pertama tentang kesabaran. 1946-1960
"Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata, lautan akan kering, tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. Selemah apa pun fisik seseorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya. Tidak bisa."

Juz kedua tentang persahabatan. 1961-1966. Episode kedua ini adalah bagian kehidupan paling pendek dari 70 tahun usia Sri. Hanya lima tahun, tapi menjadi bagian paling menyedihkan dan amat membekas saat ia dihadapkan pada pilihan sahabat sejati atau kebenaran. Saat ia harus menghadapi kenyataan, ada dendam yang membakar dan menghancurkan tiga sabahat sejati, pengkhianatan.

Juz ketiga tentang keteguhan hati. 1967-1979. Episode kehidupan baru Sri di Ibu Kota, jatuh bangun yang harus ia alami dalam membangun kerajaan bisnisnya.
" Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apa lagi yang harus kita lakukan? Berapa kali kita harus mencoba hingga tahu bahwa kita telah tiba di batas akhirnya?
Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi, dan lagi setelah kegagalan tersebut.
Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x."

Juz keempat tentang cinta. 1989-1999. Kota London, menjadi tempat berbagai kesempatan, pertemuan, pun perpisahan terjadi. Juga tempat jatuh cinta yang abadi. Setelah sekian lama Sri merasa minder dengan fisiknya yang pendek, gempal, dan hitam. Dan beranggapan tak kan ada laki-laki yang jatuh hati pada wanita sepertinya. Akan tetapi, takdir memepertemukannya dengan cinta di kota London. Adalah Hakan, lelaki yang berhasil mempersunting Sri diusia kepala empat. Namun, berbagai kejadian yang menyakitkan nampaknya belum mau beranjak dari kehidupan Sri.
"Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita. Terimakasih, aku tidak akan menyesal karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicinta begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian."

Juz kelima tentang memeluk semua rasa sakit. 2.000-...
Di kota dengan Menara Eiffel, jantung peradaban dunia, Sri belajar tentang hakikat kehidupan. Memeluk semua rasa sakit yang ia bawa dari masa lalunya. Hal paling menyakitkan adalah saat ia harus kehilangan orang-orang yang ia cintai dalam hidupnya. La Cerisaie Maison de Retraite, adalah pilihan Sri dalam menjalani sisa hidupnya, damai.
"Jika kejadian menyakitkan itu bagai hujan, bagaimana agar bisa tiba di tempat tujuan tanpa terkena satu tetes airnya? Yaitu justru dengan melompat ke tengah hujan, biarkan seluruh tubuh kuyup. Menarilah bersama setiap tetesnya, tarian penerimaan, jangan pernah dilawan, karena sia-sia saja, kita pasti basah."

Tentang Kamu, membuat mataku kelilipan berkali-kali. Sungguh kisah yang menyentuh hati. Namun, dibalik kisah pilu dan ketegaran seorang Sri Ningsih dalam menjalani lika-liku kehidupan, terselip humor sebagai penawarnya.

Komentar

Postingan Populer